Selamat Datang Di BLOG HUNTER
Terima kasih atas kunjungan Anda di BLOG HUNTER,
Nationalism is Humanity ~ Untuk kemudahan dalam hal Navigasi Temukan ratusan artikel Bloghanter di tombol DAFTAR ISI di bagian pojok kanan atas atau dengan cara menelusuri satu persatu dari SEMUA KATEGORI di SIDEBAR BAGIAN KANAN BAWAH

Safari (peneliti harta karun Bung Karno) sebut dokumen Asli hutang AS ke Indonesia ada di Eropa

Argumen Safari ANS terkait harta Bung Karno senilai 57 ribu ton emas yang dituangkan dalam buku Harta Amanah Soekarno dituding hanya fantasi semata. Safari mengaku tak memegang dokumen asli The Green Hilton Memorial Agreement atau perjanjian pemberian utang.

"Dokumen Grand Hilton masih terpecah, cerai berai belum sepenuhnya utuh ada 12 halaman lebih. Ini merupakan konspirasi internasional untuk menghilangkannya. Dokumennya ada yang asli dan palsu. 

Saya tidak pegang yang asli, ada (yang asli) dipegang orang. Saya pernah lihat yang asli tapi tidak boleh difoto," ujar Safari di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (7/5).

Safari menuturkan, dokumen asli tersebut dipegang oleh orang Indonesia yang ditinggal di Eropa. Namun dia menolak menyebutkan namanya orang tersebut. "Orang Indonesia tinggal di Eropa," ujar dia.

 
"Secara teori membuktikan harta amanah itu ada. Saya ingin agar orang Indonesia, sejarawan dan birokrat mencatat fakta sejarah ini ada," tambah Safari.

Untuk meneliti hal itu, lanjut Safari, dia mengusulkan agar dibentuk tim khusus untuk menindaklanjuti harta karun Bung Karno .
 
Seperti diketahui, Safari meneliti harta karun Bung Karno hingga 10 tahun lamanya. Untuk menelusuri jejak harta ini dia mencoba membuktikan lewat keabsahan perjanjian The Green Hilton Memorial Agreement.

The Green Hilton Memorial Agreement adalah perjanjian antara Amerika diwakili John F Kennedy dan Indonesia yang diwakili Soekarno dan perwakilan dari Swiss William Vouker. Dalam perjanjian tersebut Amerika setuju untuk mengakui bahwa kekayaan Indonesia ada berbentuk emas jumlahnya 57 ribu metrik ton emas.


Pada tahun 1963, sistem keuangan Amerika masih menggunakan "Gold Standard". Artinya untuk setiap dolar yang dicetak, maka harus ada emas yang dicadangkan. Dengan kata lain, jika memiliki tambahan cadangan emas sebanyak 57.000 ton, maka Amerika bisa mencetak uang dolar sebesar nilai emas tersebut. Oleh karena itu Kennedy meminjam emas milik Indonesia.


Share on Google Plus
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Copyright © 2015. BLOG HUNTER | Template Created By BLOG HUNTER | Proudly Powered By Blogger