Australian
Army Skill at Arms Meeting (AASAM) merupakan kompetisi lomba tembak
International tahunan yang diselenggarakan oleh Angkatan Darat
Australia. Lomba tembak ini diselenggarakan hampir setiap tahunnya,
dengan mengundang beberapa negara se-Asia Pasifik.
Dalam
8 tahun terakhir (2008 - 2015 ) TNI selalu mengikuti lomba tembak
AASAM, dan menjadi juara umum 8x berturt-turut. Negara lain dibuat
kagum, bahkan sampai tidak percaya dengan prestasi dan kehebatan TNI
tersebut.
Selain TNI telah mengharumkan nama Indonesia di kanca International, yang lebih membanggakan lagi senjata senjata yang digunakan TNI dalam mengikuti lomba tembak AASAM tersebut adalah senjata produksi buatan dalam negeri PT PINDAD, seperti SS2-HB (Heavy Barrel), senapan Mesin SM-2 dan SM-3, pistol G2 versi EliteSS serta senapan serbu SS2 V5.
Memang tidak diragukan lagi senjata buatan PT PINDAD yang pabriknya terletak di Bandung Jawa Barat ini memang sangat luar biasa. Bahkan Dunia sempat dibuat gempar dengan senjata Sniper SPR-2nya yang mampu tembus TANK karena memiliki jangkauan tembak sejauh 2km.
Dan Berikut adalah catatan prestasi kemenangan TNI Indonesia dalam kejuaraan tembak International AASAM dari 2008 hingga 2016 saat ini.
1. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2008
Kontingen menembak TNI Angkatan Darat meraih juara pertama dalam lomba menembak Australian Army Skill At Arms Meeting (AASAM) 2008 yang dilaksanakan di Australia pada tanggal 2 sampai 25 Mei 2008, diikuti oleh Angkatan Darat dari berbagai Negara antara lain Australia, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Papua Nugini. Kedatangan kontingen disambut oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo di Mabesad, Senin (26/5).
Lomba tahun ini mempertandingkan 40 materi menembak baik itu materi perorangan maupun tim, Kontingen Indonesia menempati urutan pertama dengan memperoleh 19 medali emas, 23 perak dan 8 perunggu, posisi kedua diraih oleh Kontingen Angkatan Darat Malaysia dan urutan ketiga ditempati oleh Kontingen Angkatan Darat Singapura.
2. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2009
Dalam AASAM tahun 2009, kontingen TNI AD membawa 15 orang personil yang terbagi atas 10 orang petembak dan 5 orang official. Lomba ini diselenggarakan pada bulan Mei.
Dalam kompetisi tersebut kontingen TNI-AD dapat menunjukkan prestasi terbaiknya dengan mendapatkan 59% medali emas, 41% medali perak dan 39% medali perunggu dari jumlah 41 medali yang diperebutkan, sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai Juara Umum.
Kesuksesan TNI AD disini di dukung oleh kualitas kehandalan senjata Senapan Serbu 2 (SS-2) yang diproduksi oleh PT Pindad Indonesia.
3. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2010
TNI AD mengirim kontingen sebanyak 15 orang di AASAM tahun 2010. Lomba ini dilaksanakan pada bulan Juni. Disana, para petembak TNI AD telah berhasil mempertahankan prestasi sebagai Juara Umum, dengan perolehan 22 medali emas, 13 medali perak, dan 14 medali perunggu.
Para petembak TNI AD ini dibekali oleh Senapan Serbu 2 (SS-2) buatan PT Pindad Indonesia.
4. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2011
Di AASAM tahun 2011 ini, TNI AD berhasil meraih medali emas terbanyak. Pada babak akhir kompetisi, Malaysia menjadi lawan terkuat Indonesia, namun kontingen petembak TNI AD berhasil meraih 7 medali emas, 9 medali perak dan 5 medali perunggu, dimana Indonesia mengungguli peserta-peserta dari negara lainnya.
Dari kompetisi yang berlangsung pada bulan Mei ini, lagi-lagi TNI AD berhasil meraih Juara Umum. Selain menggunakan SS2 milik PT Pindad, TNI AD juga berkesempatan menggunakan pistol jenis Browning milik Australia.
5. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2012
AASAM tahun 2012, kontingen TNI AD yang dikirim berjumlah 17 orang. Dari 51 medali yang disiapkan dalam kejuaraan itu, prajurit TNI AD menyabet 25 emas, sementara tentara Amerika hanya memperoleh 2 emas dan 5 perunggu, sedang Australia diperingkat kedua hanya mengantongi 9 emas, 12 perak dan 7 perunggu.
Ditahun tersebut posisi prajurit TNI AD memiliki kemampuan menembak diatas rata-rata prajurit yang ada diseluruh dunia. Prajurit TNI AD hanya memakai senjata buatan PT Pindad jenis SS2 dan mampu meredupkan pamor senjata MP4 Carbine Amerika Serikat, SAR 21 Singapura, Steyr Aug Austria, HK G36, atau HK416.
6. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2013
Kompetisi yang digelar pada bulan Mei ini, menuai pujian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam akun twitternya. Pasalnya, di lomba tembak ini TNI AD masih bisa mempertahankan prestasinya sebagai Juara Umum dengan menggunakan SS2 Pindad. Berikut tulisan dari akun twitter SBY :
"Kontingen TNI AD dg gemilang menang lomba tembak AASAM di Australia, raih 17 medali emas. Selamat. Saya bangga. *SBY*"
"Prajurit TNI dg senjata buatan Pindad sering menang lomba tembak lawan tentara negara lain. Indonesia bangga. *SBY*"
Dalam lomba tembak AASAM 2013 tersebut, kontingen TNI AD beranggotakan 24 prajurit Kostrad dan 6 dari Kopassus. Di sana TNI AD berhasil memperebutkan 58 medali berupa 17 medali emas dan 58 nomor menembak.
7. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2014
2014 Tim penembak TNI Angkatan Darat kembali mengukir prestasi membanggakan dengan berhasil memperoleh 32 medali emas, 15 perak serta 20 perunggu dan menjadi juara umum pada kejuaraan menembak tingkat internasional, Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2014 yang digelar pada 5 – 16 Mei 2014 di Australia.
Menempati urutan kedua tim penembak tuan rumah Australia dengan perolehan medali 6 emas, 15 perak, dan 20 perunggu. Sementara di urutan ketiga ditempati oleh tim penembak dari tentara Brunei Darussalam dengan perolehan medali 5 emas, 4 perak, dan 1 Perunggu.
Pada kejuaraan tahun ini diikuti oleh 16 tim penembak dari tentara negara di kawasan Asia Pasifik, yaitu Australia, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jepang, Filipina, Thailand, Timor Leste, Papua Nugini, Singapura, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Kaledonia Baru, Tonga, Kanada, dan Indonesia.
8. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2015
Lagi lagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil mengukir prestasi dengan menjadi juara umum AASAM ke-8 kalinya. Dalam AASAM kali ini kontingen yang berasal dari Angkatan Darat (TNI AD) ini meraih gelar juara umum dengan merebut 56 medali dalam kejuaraan menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015. Ke-56 medali itu terdiri dari 30 emas, 16 perak dan 10 perunggu.
Sedangkan, tuan rumah Australia menempati urutan kedua dengan perolehan 4 medali emas, 9 perak dan 6 perunggu. Disusul Amerika serikat di urutan ketiga dengan 4 emas, 1 perak dan 2 perunggu. TNI bisa dikatakan menang telak dengan selisih sangat jauh dari negara lain.
Dengan prestasi itu, Indonesia kembali mengukuhkan kemenangan untuk kedelapan kalinya secara berturut-turut sejak 2008 sampai 2015 lalu. Dalam kompetisi menembak yang berlangsung tahun ini, Indonesia bersaing dengan 15 tim dari 13 negara, yakni Australia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jepang, Filipina, Thailand, Timor Leste, Singapura, Brunei Darussalam, Kaledonia Baru, dan Tonga.
Di tengah meroketnya prestasi Indonesia dalam kejuaraan internasional ini, namun panitia AASAM 2015 belum juga merilis juaranya. Padahal, kejuaraan sudah berakhir sejak 16 Mei lalu dan sampai kini belum juga menampilkan urutan pemenangnya.
Hal itu terlihat dalam situs resmi AASAM 2015 yang beralamat di www.army.gov.au tidak juga menampilkan hasil rekapitulasi kejuaraan di tiap nomor menembak yang diikuti seluruh negara. Situs ini hanya memuat hasil lomba lima tahun sebelumnya. Jika dirunut ke bawah, TNI hampir selalu menguasai tiga besar setiap nomor menembak.
Tak hanya itu, Laman Facebook komunitas AASAM juga tak menampilkan aksi-aksi tim Indonesia selama kejuaraan berlangsung, kecuali kemenangan pada kejuaraan yang sama setahun lalu. Laman ini lebih banyak menampilkan foto personel militer Australia, AS dan Inggris. Sesekali pula beberapa negara seperti Jepang, Filipina maupun Singapura.
Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo juga mengakui tuan rumah tak begitu saja menerima kekalahannya. Sampai-sampai mereka meminta senapan TNI diperiksa. Tentu saja Jenderal Gatot menolak. "Kalau mau diperiksa semua," kata Gatot kesal.
Selain TNI telah mengharumkan nama Indonesia di kanca International, yang lebih membanggakan lagi senjata senjata yang digunakan TNI dalam mengikuti lomba tembak AASAM tersebut adalah senjata produksi buatan dalam negeri PT PINDAD, seperti SS2-HB (Heavy Barrel), senapan Mesin SM-2 dan SM-3, pistol G2 versi EliteSS serta senapan serbu SS2 V5.
Memang tidak diragukan lagi senjata buatan PT PINDAD yang pabriknya terletak di Bandung Jawa Barat ini memang sangat luar biasa. Bahkan Dunia sempat dibuat gempar dengan senjata Sniper SPR-2nya yang mampu tembus TANK karena memiliki jangkauan tembak sejauh 2km.
Dan Berikut adalah catatan prestasi kemenangan TNI Indonesia dalam kejuaraan tembak International AASAM dari 2008 hingga 2016 saat ini.
1. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2008
Kontingen menembak TNI Angkatan Darat meraih juara pertama dalam lomba menembak Australian Army Skill At Arms Meeting (AASAM) 2008 yang dilaksanakan di Australia pada tanggal 2 sampai 25 Mei 2008, diikuti oleh Angkatan Darat dari berbagai Negara antara lain Australia, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Papua Nugini. Kedatangan kontingen disambut oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo di Mabesad, Senin (26/5).
Lomba tahun ini mempertandingkan 40 materi menembak baik itu materi perorangan maupun tim, Kontingen Indonesia menempati urutan pertama dengan memperoleh 19 medali emas, 23 perak dan 8 perunggu, posisi kedua diraih oleh Kontingen Angkatan Darat Malaysia dan urutan ketiga ditempati oleh Kontingen Angkatan Darat Singapura.
2. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2009
Dalam AASAM tahun 2009, kontingen TNI AD membawa 15 orang personil yang terbagi atas 10 orang petembak dan 5 orang official. Lomba ini diselenggarakan pada bulan Mei.
Dalam kompetisi tersebut kontingen TNI-AD dapat menunjukkan prestasi terbaiknya dengan mendapatkan 59% medali emas, 41% medali perak dan 39% medali perunggu dari jumlah 41 medali yang diperebutkan, sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai Juara Umum.
Kesuksesan TNI AD disini di dukung oleh kualitas kehandalan senjata Senapan Serbu 2 (SS-2) yang diproduksi oleh PT Pindad Indonesia.
3. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2010
TNI AD mengirim kontingen sebanyak 15 orang di AASAM tahun 2010. Lomba ini dilaksanakan pada bulan Juni. Disana, para petembak TNI AD telah berhasil mempertahankan prestasi sebagai Juara Umum, dengan perolehan 22 medali emas, 13 medali perak, dan 14 medali perunggu.
Para petembak TNI AD ini dibekali oleh Senapan Serbu 2 (SS-2) buatan PT Pindad Indonesia.
4. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2011
Di AASAM tahun 2011 ini, TNI AD berhasil meraih medali emas terbanyak. Pada babak akhir kompetisi, Malaysia menjadi lawan terkuat Indonesia, namun kontingen petembak TNI AD berhasil meraih 7 medali emas, 9 medali perak dan 5 medali perunggu, dimana Indonesia mengungguli peserta-peserta dari negara lainnya.
Dari kompetisi yang berlangsung pada bulan Mei ini, lagi-lagi TNI AD berhasil meraih Juara Umum. Selain menggunakan SS2 milik PT Pindad, TNI AD juga berkesempatan menggunakan pistol jenis Browning milik Australia.
5. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2012
AASAM tahun 2012, kontingen TNI AD yang dikirim berjumlah 17 orang. Dari 51 medali yang disiapkan dalam kejuaraan itu, prajurit TNI AD menyabet 25 emas, sementara tentara Amerika hanya memperoleh 2 emas dan 5 perunggu, sedang Australia diperingkat kedua hanya mengantongi 9 emas, 12 perak dan 7 perunggu.
Ditahun tersebut posisi prajurit TNI AD memiliki kemampuan menembak diatas rata-rata prajurit yang ada diseluruh dunia. Prajurit TNI AD hanya memakai senjata buatan PT Pindad jenis SS2 dan mampu meredupkan pamor senjata MP4 Carbine Amerika Serikat, SAR 21 Singapura, Steyr Aug Austria, HK G36, atau HK416.
6. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2013
Kompetisi yang digelar pada bulan Mei ini, menuai pujian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam akun twitternya. Pasalnya, di lomba tembak ini TNI AD masih bisa mempertahankan prestasinya sebagai Juara Umum dengan menggunakan SS2 Pindad. Berikut tulisan dari akun twitter SBY :
"Kontingen TNI AD dg gemilang menang lomba tembak AASAM di Australia, raih 17 medali emas. Selamat. Saya bangga. *SBY*"
"Prajurit TNI dg senjata buatan Pindad sering menang lomba tembak lawan tentara negara lain. Indonesia bangga. *SBY*"
Dalam lomba tembak AASAM 2013 tersebut, kontingen TNI AD beranggotakan 24 prajurit Kostrad dan 6 dari Kopassus. Di sana TNI AD berhasil memperebutkan 58 medali berupa 17 medali emas dan 58 nomor menembak.
7. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2014
2014 Tim penembak TNI Angkatan Darat kembali mengukir prestasi membanggakan dengan berhasil memperoleh 32 medali emas, 15 perak serta 20 perunggu dan menjadi juara umum pada kejuaraan menembak tingkat internasional, Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2014 yang digelar pada 5 – 16 Mei 2014 di Australia.
Menempati urutan kedua tim penembak tuan rumah Australia dengan perolehan medali 6 emas, 15 perak, dan 20 perunggu. Sementara di urutan ketiga ditempati oleh tim penembak dari tentara Brunei Darussalam dengan perolehan medali 5 emas, 4 perak, dan 1 Perunggu.
Pada kejuaraan tahun ini diikuti oleh 16 tim penembak dari tentara negara di kawasan Asia Pasifik, yaitu Australia, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jepang, Filipina, Thailand, Timor Leste, Papua Nugini, Singapura, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Kaledonia Baru, Tonga, Kanada, dan Indonesia.
8. Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2015
Lagi lagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil mengukir prestasi dengan menjadi juara umum AASAM ke-8 kalinya. Dalam AASAM kali ini kontingen yang berasal dari Angkatan Darat (TNI AD) ini meraih gelar juara umum dengan merebut 56 medali dalam kejuaraan menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015. Ke-56 medali itu terdiri dari 30 emas, 16 perak dan 10 perunggu.
Sedangkan, tuan rumah Australia menempati urutan kedua dengan perolehan 4 medali emas, 9 perak dan 6 perunggu. Disusul Amerika serikat di urutan ketiga dengan 4 emas, 1 perak dan 2 perunggu. TNI bisa dikatakan menang telak dengan selisih sangat jauh dari negara lain.
Dengan prestasi itu, Indonesia kembali mengukuhkan kemenangan untuk kedelapan kalinya secara berturut-turut sejak 2008 sampai 2015 lalu. Dalam kompetisi menembak yang berlangsung tahun ini, Indonesia bersaing dengan 15 tim dari 13 negara, yakni Australia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jepang, Filipina, Thailand, Timor Leste, Singapura, Brunei Darussalam, Kaledonia Baru, dan Tonga.
Tak terima TNI juara umum AASAM 2015, Australia enggan tulis di daftar resmi, Bahkan mereka minta senjata PINDAD TNI dibongkar. Sungguh memalukan sikap Australia ini hahaha.. Untung TNI Melawan, makin malu deh mereka (Australia)
Di tengah meroketnya prestasi Indonesia dalam kejuaraan internasional ini, namun panitia AASAM 2015 belum juga merilis juaranya. Padahal, kejuaraan sudah berakhir sejak 16 Mei lalu dan sampai kini belum juga menampilkan urutan pemenangnya.
Hal itu terlihat dalam situs resmi AASAM 2015 yang beralamat di www.army.gov.au tidak juga menampilkan hasil rekapitulasi kejuaraan di tiap nomor menembak yang diikuti seluruh negara. Situs ini hanya memuat hasil lomba lima tahun sebelumnya. Jika dirunut ke bawah, TNI hampir selalu menguasai tiga besar setiap nomor menembak.
Tak hanya itu, Laman Facebook komunitas AASAM juga tak menampilkan aksi-aksi tim Indonesia selama kejuaraan berlangsung, kecuali kemenangan pada kejuaraan yang sama setahun lalu. Laman ini lebih banyak menampilkan foto personel militer Australia, AS dan Inggris. Sesekali pula beberapa negara seperti Jepang, Filipina maupun Singapura.
Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo juga mengakui tuan rumah tak begitu saja menerima kekalahannya. Sampai-sampai mereka meminta senapan TNI diperiksa. Tentu saja Jenderal Gatot menolak. "Kalau mau diperiksa semua," kata Gatot kesal.