Menjadi seorang pembalap F1 tentu bukanlah perjuangan satu malam. Menjadi pembalap F1 juga bukanlah urusan dana belaka. Dibutuhkan fokus, ketahanan fisik, dan ketahanan mental yang dilatih selama bertahun-tahun sehingga impian menjadi pembalap kelas dunia yang membalap di kelas tertinggi pun dapat dicapai.
Sebelum menapakkan kaki di kelas F1, Rio Haryanto menorehkan beberapa prestasi sepanjang karier balap profesionalnya. Karenanya, apa yang Rio Haryanto dapatkan saat ini merupakan buah perjuangannya selama belasan tahun dalam putaran sirkuit yang tak terhitung banyaknya.
1. Posisi Keenam (Asian Formula Renault Challenge)
Rio Haryanto meraih posisi keenam pada tahun 2008. Saat itu adalah musim pertamanya dalam menapak karier sebagai pembalap profesional. Sebelumnya dari tahun 1999, Rio cilik membalap gokart. Ia membalap gokart sejak umur enam tahun hingga empat belas tahun.
Rio Haryanto saat itu mengikuti kejuaraan bernama Asian Formula Renault Challenge. Saat itu, ia menjalani 10 balapan. Dari seluruh balapan yang dijalani, ia mencatat sekali pole position, sekali kemenangan (juara 1), dua kali putaran tercepat (fastest laps), dan tujuh kali naik podium. Alhasil, dengan raihan 160 poin, Rio Haryanto menempati posisi keenam.
2. Posisi Kelima (GP 3 Series)
Pada 2010, Rio Haryanto untuk pertama kalinya membalap pada level GP 3, dua tingkat di bawah F1. Saat itu, ia membalap untuk tim Manor Racing yang kemudian diakuisisi oleh Richard Branson, bos Virgin Group, dan berganti nama menjadi Virgin Racing.
Melalui Manor, Rio Haryanto menjalani 16 balapan (race). Ia kemudian mencatat tiga kali podium dan mengklaim 1 kemenangan, tepatnya pada sprint race GP Turki, setelah sebelumnya mencatat posisi 8 pada featured race. Posisi kelima pada klasemen akhir pun ia tempati.
3. Posisi Keempat (GP 2 Series)
Peristiwa ini terjadi pada tahun lalu, 2015. Rio Haryanto saat itu membalap pada GP 2 untuk tim Campos Racing setelah dua tahun sebelumnya terpuruk pada posisi ke-19. Pemilihan tim yang tepat rupanya mempengaruhi performanya di klasemen GP 2.
Rio menjalani 20 race pada musim 2015. Ia juga mencatatkan sekali putaran tercepat, tiga kali juara 1, dan lima kali podium. Dengan perolehan poin sebanyak 132, Rio menempati urutan keempat musim itu. Catatan inilah yang membuatnya dipilih Manor untuk menjadi pembalapnya untuk musim 2016.
4. Posisi Ketiga (Formula Asia 2.0)
Pada tahun 2008, Rio Haryanto mengikuti beberapa jenis kompetisi dalam semusim. Salah satu yang diikutinya ialah Formula Asia 2.0. Sama dengan ajang Asian Formula Renault Challenge, pada ajang ini, Rio bergabung tim ART (Asia Racing Team). Bedanya, ia meraih posisi yang lebih baik.
Pada Formula Asia 2.0, Rio Haryanto meraih posisi ketiga dalam semusim. Posisi itu diraihnya setelah 13 balapan, sekali kemenangan, sekali pole position, dua kali putaran tercepat, dan tujuh kali podium. Rio mengoleksi 121 poin di akhir musim.
5. Posisi Pertama (Formula BMW Pacific)
Tim Meritus asal Malaysia sepertinya akan mengenang tahun 2009 sebagai salah satu tahun terbaik mereka. Bagaimana tidak, saat itu, seorang pembalap muda berbakat Indonesia berhasil mengangkat nama baik Meritus melalui posisi pertama pada kejuaraan Formula BMW Pacific.
Pada Formula BMW Pacific yang dilangsungkan di lima sirkuit (Sepang, Sentul, Marina Bay, Okayama, dan Guia), Rio tampil begitu dominan. Pada empat seri di Sentul, tidak ada yang mampu menggesernya dari posisi pertama.
Karenanya, dari total 15 balapan, ia mencatatkan 9 putaran tercepat, 7 pole position, 12 podium, dan 11 kemenangan. Dengan torehan 250 poin, posisi puncak ia genggam erat.
Sebelum menapakkan kaki di kelas F1, Rio Haryanto menorehkan beberapa prestasi sepanjang karier balap profesionalnya. Karenanya, apa yang Rio Haryanto dapatkan saat ini merupakan buah perjuangannya selama belasan tahun dalam putaran sirkuit yang tak terhitung banyaknya.
1. Posisi Keenam (Asian Formula Renault Challenge)
Rio Haryanto meraih posisi keenam pada tahun 2008. Saat itu adalah musim pertamanya dalam menapak karier sebagai pembalap profesional. Sebelumnya dari tahun 1999, Rio cilik membalap gokart. Ia membalap gokart sejak umur enam tahun hingga empat belas tahun.
Rio Haryanto saat itu mengikuti kejuaraan bernama Asian Formula Renault Challenge. Saat itu, ia menjalani 10 balapan. Dari seluruh balapan yang dijalani, ia mencatat sekali pole position, sekali kemenangan (juara 1), dua kali putaran tercepat (fastest laps), dan tujuh kali naik podium. Alhasil, dengan raihan 160 poin, Rio Haryanto menempati posisi keenam.
2. Posisi Kelima (GP 3 Series)
Pada 2010, Rio Haryanto untuk pertama kalinya membalap pada level GP 3, dua tingkat di bawah F1. Saat itu, ia membalap untuk tim Manor Racing yang kemudian diakuisisi oleh Richard Branson, bos Virgin Group, dan berganti nama menjadi Virgin Racing.
Melalui Manor, Rio Haryanto menjalani 16 balapan (race). Ia kemudian mencatat tiga kali podium dan mengklaim 1 kemenangan, tepatnya pada sprint race GP Turki, setelah sebelumnya mencatat posisi 8 pada featured race. Posisi kelima pada klasemen akhir pun ia tempati.
3. Posisi Keempat (GP 2 Series)
Peristiwa ini terjadi pada tahun lalu, 2015. Rio Haryanto saat itu membalap pada GP 2 untuk tim Campos Racing setelah dua tahun sebelumnya terpuruk pada posisi ke-19. Pemilihan tim yang tepat rupanya mempengaruhi performanya di klasemen GP 2.
Rio menjalani 20 race pada musim 2015. Ia juga mencatatkan sekali putaran tercepat, tiga kali juara 1, dan lima kali podium. Dengan perolehan poin sebanyak 132, Rio menempati urutan keempat musim itu. Catatan inilah yang membuatnya dipilih Manor untuk menjadi pembalapnya untuk musim 2016.
4. Posisi Ketiga (Formula Asia 2.0)
Pada Formula Asia 2.0, Rio Haryanto meraih posisi ketiga dalam semusim. Posisi itu diraihnya setelah 13 balapan, sekali kemenangan, sekali pole position, dua kali putaran tercepat, dan tujuh kali podium. Rio mengoleksi 121 poin di akhir musim.
5. Posisi Pertama (Formula BMW Pacific)
Tim Meritus asal Malaysia sepertinya akan mengenang tahun 2009 sebagai salah satu tahun terbaik mereka. Bagaimana tidak, saat itu, seorang pembalap muda berbakat Indonesia berhasil mengangkat nama baik Meritus melalui posisi pertama pada kejuaraan Formula BMW Pacific.
Pada Formula BMW Pacific yang dilangsungkan di lima sirkuit (Sepang, Sentul, Marina Bay, Okayama, dan Guia), Rio tampil begitu dominan. Pada empat seri di Sentul, tidak ada yang mampu menggesernya dari posisi pertama.
Karenanya, dari total 15 balapan, ia mencatatkan 9 putaran tercepat, 7 pole position, 12 podium, dan 11 kemenangan. Dengan torehan 250 poin, posisi puncak ia genggam erat.